DBASIA Network

5 Rivalitas Rekan Setim Paling Sengit di MotoGP, Bagnaia dan Bastianini Bakal Menyusul?

DBasia.news – Menjelang MotoGP 2023 mau dimulai di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, pada 24-26 Maret 2023, ada beberapa persaingan yang harus diamati. Salah satunya rivalitas sengit yang mungkin terjadi di antara rekan setim duel Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini.

Musim lalu, ketika belum jadi tandem, keduanya kerap bertarung sengit. Apalagi Bastianini enggan menaati perintah Ducati untuk membantu Bagnaia meraih poin maksimal demi jadi juara. Kini jadi rekan setim, keduanya berpotensi membentuk rivalitas baru. Apalagi, mereka sama-sama dari Italia.

Dalam sejarah MotoGP yang mulai bergulir pada 2002 untuk menggantikan kelas GP500, ada lima rivalitas antara rekan setim yang sangat sengit. Bahkan ada pula yang sampai benar-benar pahit dan terang-terangan saling cekcok baik di dalam maupun di luar lintasan.

Nah, berikut lima rivalitas paling sengit di antara dua rekan setim dalam sejarah MotoGP seperti yang dilansir oleh situs resmi kejuaraan pada Rabu (8/3/2023).

Nicky Hayden vs Dani Pedrosa

Tim: Repsol Honda

Periode setim: 2006-2008

Nicky Hayden telah membela Repsol Honda sejak 2003 dan menjadi anak emas skuad tersebut sejak Valentino Rossi pindah ke Gauloises Yamaha pada 2004. Pada 2006, ia pun ditandemkan dengan tiga kali juara dunia, Dani Pedrosa, yang didapuk sebagai pengganti Max Biaggi.

Keduanya pun sama-sama tangguh, meski Hayden lebih dijagokan jadi juara dunia. Puncak rivalitas mereka pun terjadi ketika Pedrosa terjatuh di Estoril, Portugal, dan menyeret Hayden ke gravel sampai keduanya gagal finis. Padahal, kala itu Hayden sedang menghadapi proses penentuan juara dunia kontra Rossi.

Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo

Tim: Fiat Yamaha, Yamaha Factory Racing, Movistar Yamaha

Periode: 2008-2010 dan 2013-2016

Sejak 2004, Valentino Rossi menjadi ikon Yamaha dan sukses meraih banyak kemenangan. Namun, Yamaha menggaet Jorge Lorenzo pada 2006, bahkan sebelum Lorenzo berhasil menjadi juara dunia di GP250. Keduanya pun ditandemkan di Fiat Yamaha pada 2008, dan keputusan Yamaha ini membuat Rossi marah.

Keduanya menyajikan duel-duel sengit dalam perebutan gelar dunia 2008-2010, sebelum Rossi hengkang ke Ducati. Pada 2013, Rossi pun kembali ke Yamaha sekaligus kembali bertandem dengan Lorenzo. Pada periode 2013-2016, rivalitas pahit mereka kembali terjalin, sebelum Lorenzo giliran pindah ke Ducati pada 2017.

Marc Marquez vs Dani Pedrosa

Tim: Repsol Honda

Periode setim: 2013-2018

Dani Pedrosa yang sempat menjadi anak emas Repsol Honda usai hengkangnya Nicky Hayden ke Ducati Team pada akhir 2008, tiba-tiba kedatangan Marc Marquez sebagai tandem barunya pada 2013. Kedua rider ini pun kerap menjalani duel-duel sengit di lintasan.

Dalam diri Marquez, Pedrosa menemukan lawan yang sangat tangguh. Meski Pedrosa kerap memberikan performa-performa spektakuler, Marquez terus mengalahkannya dalam perebutan gelar dunia sampai akhirnya ia pensiun pada akhir 2018.

Andrea Dovizioso vs Andrea Iannone

Tim: Ducati Team

Periode setim: 2015-2016

Sejak bertandem pada 2015, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone berlomba-lomba membuktikan siapa rider nomor satu di Ducati Team. Keduanya sama-sama berambisi menjadi pemenang Ducati pertama sejak Casey Stoner pada 2010. Iannone lah yang berhasil melakukannya, ketika menang di Austria pada 2016.

Puncak rivalitas mereka pun terjadi ketika Iannone menabrak Dovizioso di tikungan terakhir pada lap penutup MotoGP Argentina 2016, ketika keduanya berpotensi finis di posisi 2 dan 3. Sampai saat ini, insiden tersebut diakui para bos Ducati sebagai momen traumatis.

Andrea Dovizioso vs Jorge Lorenzo

Tim: Ducati Team

Periode setim: 2017-2018

Sering berbuat ulah karena nekat, Andrea Iannone didepak oleh Ducati Team dan digantikan Jorge Lorenzo pada 2017. Dovizioso pun harus melawan rival sengitnya sejak masih belia tersebut, apalagi mereka punya sejarah pahit karena selalu saling berebut gelar dunia di kelas GP125 dan GP250.

Kedua rider ini memang jarang bertarung wheel-to-wheel selama di Ducati, melainkan justru lebih sering perang verbal lewat media massa dan media sosial. Namun, Dovizioso selalu berhasil mengakhiri musim sebagai runner up, peringkat yang lebih baik dari peringkat Lorenzo selama dua musim di Ducati.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?